A. Penjelasan
Singkat Smart City
Sebelum
mengetahui apa dan seperti apakah Bandung Smart City, kita harus mengetahui
terlebih dahulu mengenai apakah itu Smart City. Smart City adalah sebuah
konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya
dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi
yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun
mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart City merupakan hasil
dari pengembangan pengetahuan yang intensif dan strategi kreatif dalam
peningkatan kualitas sosial-ekonomi, ekologi, daya kompetitif kota. Dari pengertian
diatas bisa disimpulkan kalau smart city itu sebuah kota pintar yang membantu
masyarakat disuatu kota untuk bisa mengelola apa yang ada disekitarnya denga
sebaik mungkin dan membantu masyarakat untuk hidup lebih baik, dan nyaman akan
kotanya. Smart city diidentifikasikan pada 6 sumbu utama yaitu
· Smart Government ( Pemerintahan
Pintar)
· Smart Economy (Ekonomi Pintar )
· Smart Live (Hidup pintar)
· Smart Living (Lingkungan pintar)
· Smart People (Orang/Masyarakat
Pintar)
· Smart Mobility (Mobilitas pintar)
Tujuan
dari konsep smart city adalah untuk menentukan konsep tata letak
kota yang cerdas dan berkarakter. Konsep Smart City antara lain yaitu :
1. Sebuah kota
berkinerja baik dengan berpandangan ke
dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup
2. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur
termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara,
pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan
pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptimalkan
sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan
pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan
dipercayakan kepada penduduknya.
3. Smart city dapat
menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur social, dan bisnis infrastruktur
untuk meningkatkan kecerdasan kota.
4. Smart city membuat kota lebih
efisien dan layak huni
5. Penggunaan smart computing untuk
membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan,
kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang
lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien
B.
Implementasi
Smart City di Bandung dengan konsep Bandung Smart City
Telah
banyak negara-negara di dunia yang menerapkan konsep smart city. Negara
Indonesia tak mau kalah dengan negara lainnya dengan menerapkan konsep tersebut
di berbagai kota yang ada di tanah air. Seperti hal nya Bandung. Bandung telah
menjadi salah satu kota yang menerapkan konsep Smart City di Indonesia.
Untuk
menerapkan konsep ini, kota Bandung memiliki Dewan Pengembangan Bandung Kota
Cerdas atau biasa disebut dengan Dewan Smart City. Pembentukan Dewan Smart City
sebagai penasihat pemerintah kota dalam membangun smart city Dewan
tersebut terdiri dari berbagai elemen yang ada di masyarakat kota Bandung
maupun pemerintah kota Bandung. Beberapa nama yang terlibat adalah Ilham
Habibie yang juga Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Prof. Dr. Ir. Suhono H.
Supangkat yang menginisiasi Smart City Initiatives Indonesia, Budi
Rahardjo dosen ITB yang juga aktif di komunitas Startup Lokal, hingga
perwakilan dari komunitas startup di Bandung yakni Yohan Totting dari
Forum Web Anak Bandung (FOWAB).
Langkah
ini dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk menerapkan Smart City
seperti negara-negara tetangga, khususnya negara Singapura yang sudah terlebih
dahulu menerapkan konsep Smart City ini.
Smart
City yang akan diterapkan di Kota
Bandung menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi masa kini untuk meningkatkan
pelayanan pada masyarakat Kota Bandung. Selain itu tujuan lain penerapan
Bandung Smart City ini adalah sebagai solusi dari berbagai permasalahan
kemacetan, fasilitas umum yang rusak, penumpukan sampah, mengetahui kondisi
tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan mendirikan bangunan.
Pemerintah
Kota Bandung telah memiliki sekitar 300 jenis aplikasi yang digunakan untuk
berbagai kebutuhan agar lebih efisien dengan mayoritas dari aplikasi tersebut dibuat
untuk pelayanan internal pemerintahan.
Dalam
menerapkan konsep ini, terdapat pendekatan yang dilakukan oleh Ridwan Kamil
selaku walikota yaitu pendekatan berbasis komunitas dan gotong royong sehingga
banyak pihak yang diajak berkolaborasi untuk mewujudkan Bandung Smart City
mulai dari komunitas, universitas, swasta, hingga negara-negara asing untuk
menjadi sister city atau kota yang diajak untuk menjalin kerja sama
secara intensif di berbagai sektor.
i.
Bandung
Command Center (BCC)
Proyek Bandung Command Center
(BCC) adalah sebuah sistem teknologi informasi terpadu yang dikembangkan untuk
fungsi mengawasi kota Bandung dengan segala aktifitasnya di dalam sebuah
ruangan khusus dan bertujuan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih
terencana dan terukur sehingga bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan
publik yang baik lagi ke depannya. Di dalam ruangan kontrol ini bekerja para
ahli atau orang yang berkompeten di bidang teknologi informasi, dan tugas
mereka adalah memonitor aktifitas di layar besar yang terpampang di ruangan
berbentuk bundar ini seperti salah satunya adalah suasana jalan-jalan kota
Bandung yang telah dipasangi CCTV.
Pada ruang kontrol utama
terdapat berbagai jenis aplikasi yang bisa mengontrol kondisi dan situasi kota
Bandung secara keseluruhan, berupa penangkap data cuaca, peta wilayah, video
feed, special vehicles location, video analisis dan masih banyak lagi tersimpan
di ruangan ini. Terdapat layar besar yang mampu menangkap sekaligus menjadi
pusat dari pantauan 80 titik di Kota Bandung terpasang kamera CCTV dan 50
kendaraan yang terpasang GPS. Fungsi dari CCTV tersebut adalah untuk merekam
segala aktifitas di seluruh sudut kota Bandung yang sudah terpasang cctv
tentunya, salah satu titiknya adalah pusat hiburan di bandung.
ii.
Aplikasi
dan Program yang Telah Dijalankan oleh Pemerintah Kota Bandung
Berbagai
aplikasi telah diciptakan dan program telah dijalankan oleh Pemerinatah Kota
Bandung untuk mewujudkan Bandung Smart City. Program tersebut seperti
perbaikan fasilitas internet bagi seluruh kantor dinas, perapihan kabel-kabel
di kota Bandung, pembentukan Dewan Smart City sebagai penasihat pemerintah kota
dalam membangun smart city, dan lain sebagainya.
Terdapat
aplikasi yang sudah dibuat untuk mewujudkan Bandung Smart City ini yang
langsung terhubung dengan Bandung Command Center, antara lain yaitu :
Aplikasi ini
diluncurkan oleh Ridwan Kamil pada 10 Juli 2015. Cara kerja panic button ini,
setelah diunduh dan di install di smartphone, pengguna perlu terlebih dahulu
mengisi data pribadi yang akurat disertakan dengan nomor telepon orang terdekat
yang bisa dihubungi. Aplikasi ini merupakan hibah
dari PT Telkom Indonesia dan baru bisa diunduh di handphone pintar berbasis
android melalui Playstore dengan nama X-igent Panic Button.
Setelah data dan aplikasi terpasang, pemohon bantuan harus memencet 3 kali tombol panik di layar smartphone. Pemohon bantuan akan langsung terlacak di Bandung Command Centre. Petugas kepolisian yang menerima aduan langsung menghubungi petugas lapangan terdekat agar menghampiri pemohon bantuan. Kurang dari 3 menit, petugas akan langsung datang.Selain memencet tombol 'SOS' sebanyak 3 kali dari layar ponsel, ke depan PT Telkom Indonesia juga menyediakan tombol khusus yang berfungsi sama. Tombol tersebut cukup dipasang di lubang audio. Tombol tambahan ini rencananya bakal dilempar ke pasaran dengan harga jual sekitar Rp 50.000.
Setelah data dan aplikasi terpasang, pemohon bantuan harus memencet 3 kali tombol panik di layar smartphone. Pemohon bantuan akan langsung terlacak di Bandung Command Centre. Petugas kepolisian yang menerima aduan langsung menghubungi petugas lapangan terdekat agar menghampiri pemohon bantuan. Kurang dari 3 menit, petugas akan langsung datang.Selain memencet tombol 'SOS' sebanyak 3 kali dari layar ponsel, ke depan PT Telkom Indonesia juga menyediakan tombol khusus yang berfungsi sama. Tombol tersebut cukup dipasang di lubang audio. Tombol tambahan ini rencananya bakal dilempar ke pasaran dengan harga jual sekitar Rp 50.000.
2. Media Social Mapping
Media Social Mapping merupakan
software canggih yang dihibahkan oleh pemerintah Norwegia sebagai uji coba.
Piranti lunak ini mampu menangkap segala macam percakapan warga di media sosial
facebook dan twitter yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik ataupun
keluhan-keluhan warga terkait dengan infrastruktur.
Setelah keluhan-keluhan warga terpetakan sesuai wilayah, Ridwan Kamil bisa langsung mengambil keputusan. "Pengalokasian bantuan sumber daya tidak dipukul rata, tapi dijabarkan oleh mapping tadi sesuai pemetaan masalah. Pemkot Bandung mengolah data dan mengambil keputusan manajemen yang akurat. Tanpa Social Media Mapping ini kita hanya mengira-ngira atau menunggu warga komplain," tuturnya.
Setelah keluhan-keluhan warga terpetakan sesuai wilayah, Ridwan Kamil bisa langsung mengambil keputusan. "Pengalokasian bantuan sumber daya tidak dipukul rata, tapi dijabarkan oleh mapping tadi sesuai pemetaan masalah. Pemkot Bandung mengolah data dan mengambil keputusan manajemen yang akurat. Tanpa Social Media Mapping ini kita hanya mengira-ngira atau menunggu warga komplain," tuturnya.
3. Website Sistem Informasi
Penilaian (SIP) Bandung
Website SIP Bandung diluncurkan pada tanggal 26 Juni 2014,
yang merupakan sebuah sistem informasi penilaian yang mewadahi partisipasi
publik untuk menilai kinerja layanan di kelurahan dan kecamatan kota Bandung.
Melalui website ini warga kota Bandung secara langsung bisa mengapresiasi dan
menilai baik-buruknya kinerja kelurahan dan kecamatan.
Setelah membuka website ini, maka pilih kelurahan dan
kecamatan mana yang ingin di evaluasi. Setelah itu, akan muncul halaman yang menampilkan
dua format penilaian yaitu secara umum seperti ketertiban, keindahan,
kebersihan, dan lainnya serta secara khusus terkait tingkat pelayanan publik
yang pernah dialami, seperti pengurusan kelengkapan surat tanah, pembuatan
surat keterangan kematian, permohonan tanda tangan lurah untuk surat keterangan
pensiun, dan lainnya dengan rating berupa bintang satu (sangat buruk)
hingga bintang lima (sangat baik). Publik juga bisa menuliskan alasan atau
komentar secara deskriptif mengenai alasan di balik mengapa memberikan rating
dengan jumlah bintang tertentu.
Pada format penilaian secara khusus, tersedia hingga 12
layanan publik yang umumnya dilakukan kelurahan dan kecamatan di kota Bandung.
Publik cukup memilih beberapa layanan yang pernah digunakan atau dinikmati
saja. Pada format khusus juga disediakan kolom untuk mencantumkan durasi
pengerjaan oleh kelurahan dan kecamatan terhadap layanan tersebut.
Untuk mengantisipasi apakah evaluasi yang publik sampaikan
secara online tersebut fakta atau fiktif, SIP Bandung Juara mengharuskan publik
untuk mengisi biodata berupa nama, nomor KTP, nomor handphone, hingga media
sosial (Facebook dan Twitter) yang bisa terkoneksi. Dengan cara seperti ini,
kelurahan dan kecamatan setidaknya bisa meminimalisir manakah evaluasi yang
benar atau mengada-ada. SIP Bandung Juara juga menyediakan fitur bagi publik
yang ingin memberikan pesan, saran, dan pertanyaan terkait website itu.
Dalam
mewujudkan Bandung Smart City memunculkan tanggapan positif dari masyarakat
Banung serta mendapatkan berbagai dukungan dan proyek kerja dari berbagai
pihak. Insitut Teknologi Bandung (ITB) misalnya, sudah menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) untuk mendukung pembangunan
Bandung Smart City bersama dengan Telkomsel pada 16 Agustus 2014 lalu. Bandung
Command Center yang saat ini dimiliki oleh kota Bandung juga merupakan
kolaborasi dari berbagai pihak. Bandung Command Center merupakan hasil
kolaborasi antara pemerintah kota Bandung dengan IBM dan Lembaga Afiliasi
Penelitian Industri (LAPI) ITB. Saat ini, Bandung Command Center berfungsi
sebagai pusat terkumpulnya data-data terkait dengan kebutuhan Bandung Smart
City. Mulai dari SKPD, data dari masyarakat, sampai data dari internal ke luar,
akan dipusatkan di sini. Aplikasi Panic Button Bandung juga terhubung langsung
dengan Bandung Command Center.
Dukungan
dari komunitas yang ada di Bandung terhadap Bandung Smart City juga bisa
dibilang sangat tinggi. Contohnya adalah komunitas Code4Bandung yang dipimpin oleh Pandu Kartika. Komunitas ini berfokus
mempromosikan kolaborasi masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan
permasalahan kota dengan memanfaatkan teknologi informasi. Program Code4Bandung
sangat bervariasi, dari mulai advokasi dan pendampingan open data di
pemerintah, aktivasi komunikasi dua arah masyarakat-pemerintah dengan forum dan
diskusi, pembangunan aplikasi (civic technology), kampanye partisipasi
publik, dan berbagai usaha lain untuk meningkatkan kolaborasi masyarakat dan
pemerintah. Contoh lain peran serta komunitas dalam membangun Bandung Smart
City adalah komunitas Pizza Data. Prasetyo Andy Wicaksono, salah
satu inisiator komunitas Pizza Data, memaparkan bahwa pihaknya fokus dengan
data terbuka (open data). Penggunaan fitur ini membuat data bisa diakses
secara bebas, terutama yang berkaitan dengan data publik. Komunitas tersebut
sering mendiskusikan permasalahan di kota Bandung dan mencari solusi praktisnya
dengan memanfaatkan data terbuka.
Dalam
mewujudkan Bandung Smart City ini dihadapkan dalam berbagai hambatan, baik
seperti infrastruktur, koordinasi, dan sumber daya manusia. Hambatan dalam
infrastruktur dapat berupa perlunya pembenahan dalam pembangunannya.
Diperlukannya koordinasi yang baik setiap elemen yang di dalam pembangunan
Bandung Smart City bisa memberikan kontribusi yang maksimal. Dengan adanya
Dewan Smart City, harapannya tantangan ini bisa teratasi dengan baik. Hambatan
yang terakhir adalah terkait Sumber Daya Manusia. SDM yang ada harus dapat
memahami mengenai konsep ini dan dapat memanfaatkan sistem yang ada.
C. Kelebihan
dari Penerapan Konsep Bandung Smart City
Dengan
diterapkannya konsep Bandung Smart City ini, menurut saya terdapat kelebihan
atau sisi manfaat yang diperoleh, yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan pada
masyarakat
2. Sebagai solusi dari berbagai
permasalahan yang ada di Kota Bandung, seperti kemacetan, kurangnya penyediaan
dan perawatan fasilitas umum, permasalahan sampah, dan lain-lain.
3. Meningkatkan perekonomian
4. Pelaksanaan kegiatan pemerintah
dapat lebih efektif dan efisien
D. Kekurangan
dari Penerapan Konsep Bandung Smart City
Menurut
saya terdapat kekurangan dari penerapan konsep ini, yaitu :
1. Masih kurangnya penggunaan atau
pemanfaatan sistem dan aplikasi yang ada karena pemahaman masyarakat yang
kurang
2. Kurangnya pempublikasian sistem dan
aplikasi yang telah dibuat oleh pemerintah kepada masyarakat, sehingga masih
terdapat masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan sistem maupun apikasi
tersebut.
E. Pendapat
Saya Mengenai Konsep Bandung Smart City
Menurut
saya, penerapan konsep Smart City di Kota Bandung ini sangat tepat, karena
banyaknya manfaat yang bisa didapat bagi kota ini. Berbagai masalah yang
terjadi dapat dengan mudah dan cepat teratasi karena digunakannya berbagai
sistem informasi dan aplikasi yang diciptakan sehingga memberikan kemudahan
untuk berbagai kalangan, terutama bagi pemerintah Kota Bandung itu sendiri.
Dengan diterapkannya konsep ini maka akan menimbulkan kemajuan yang pesat di
berbagai bidang, terutama bidang ekonomi. Dengan didirikannya Bandung Command
Center sebagai penunjang penerapan konsep Bandung Smart City ini juga
memberikan kemudahan bagi pemerintah untuk memantau bagaimana keadaan, kondisi,
dan tata letak kota. Semua sudut kota dapat dipantau secara langsung di tempat
ini sehingga waktu pengawasan dapat lebih efisien dan pemerintah tidak perlu
turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi kota. Banyaknya pihak yang
mendukung diterapkannya konsep Bandung Smart City ini juga memberikan dampak
positif bagi kemajuan kota. Walaupun dalam penerapannya masih terdapat hambatan
seperti kurangnya pemahaman masyarakat akan berbagai sistem informasi da
aplikasi yang ada karena kurangnya pempublikasian yang dilakukan oleh
pemerintah, namun banyaknya jumlah masyarakat yang menggunakan teknologi dan
internet di kota ini dapat membantu dan mengurangi permasalahan tersebut.
Diharapkan Pemerintah Kota Bandung dapat meningkatkan penerjaannya dan
memberikan beragam manfaat bagi masyarakat.
SUMBER
:
0 komentar:
Posting Komentar